Penyair Binhad Nurrohmat adalah seorang penyimak dan pembaca yang tekun. Segala hal coba dia amati, baca, pahami, dan hayati. Hasil-hasil pembacaan, pemahaman, dan penghayatan itu kemudian dia tuangkan dalam bait-bait puisi. Sejumlah buku puisi Binhad Nurrohmat dari Kuda Ranjang (2004), Bau Betina (2007), Demonstran Sexy (2008), Kwatrin Ringin Contong (2014), Kuburan Imperium (2019), Nisan Annemarie (2020), hingga Kuil Nietzsche (2020) merupakan tanggapan kritis dan kreatif Binhad Nurrohmat atas segala hal yang—setidaknya menurut dia sendiri—telah tuntas dia baca. Membaca adalah suatu kegiatan personal yang penuh resiko. Dalam konteks karya seni, seorang pembaca dapat terhanyut dalam apa yang dibacanya hingga tak jarang si pembaca kerasukan dengan apa yang dibacanya; bacaan, biasanya tanpa disadari, ikut membentuk cara berpikir, bersikap, berperasaan, hingga mengambil keputusan si pembaca. Anda adalah...
Mari membaca, menulis, dan mendapat untung ... (Khudori Husnan)