Sebelum menyukai tulisan-tulisannya, yang kata Jakob Oetama seperti "berdesak-desakan, berkeringat, dan berurai air mata", saya lebih dulu terkesan dengan nama penulisnya: Sindhunata. Kendati tak tahu persis apa arti dari nama tersebut, nama Sindhunata menarik perhatian saya karena secara kebahasaan seperti ingin menyelaraskan dua unsur yang terdengar bertentangan. Pokok perkaranya ada pada huruf “u” dan “a” di nama Sindhunata. Huruf “u” yang mengekspresikan suasana minor, sendu sedan dan kegelisahan disejajarkan dengan huruf “a” yang merefleksikan suasana mayor yang ceria, gembira, kasmaran dan berpengharapan. Penyejajaran dan penggabungan huruf “u” dan “a” dalam kata Sindhunata, jika dibaca akan membentuk satu-kesatuan kata yang puitik dan enak didengar. Dari sebaris nama Sindhunata, kita bisa menarik suatu pandangan bahwa di setiap suka selalu menyusup duka dan di setiap duka kerap terselip suka. Keb...
Mari membaca, menulis, dan mendapat untung ... (Khudori Husnan)