"Jagalah hati, jangan kau nodai. Jagalah hati lentera hidup ini". sebait syair ini identik dengan K.H Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Bintang ceramah selanjutnya.
Mengusung pendekatan manajemen qalbu ceramah-ceramah Aa sangat meneduhkan. Tema-tema sufistik dikemas secara modern dan disampaikan dengan cara-cara yang menyentuh hati serta kisah-kisah inspiratif.
Menyelipkan kisah-kisah inspiratif juga menjadi salah satu kunci sukses ceramah para motivator. Baik berkaitan dengan kisah pribadi, cerita orang lain, riwayat tokoh-tokoh penting dalam lintasan sejarah atau bahkan mungkin ada di antaranya hasil karangan bebas. Kisah-kisah ini diketengahkan tak lain dengan maksud untuk meyakinkan audiens.
Gaya ceramah Aa disebut-sebut menyerupai gaya ceramah dedengkot Muhammadiya Buya Hamka, penulis salah satu buku paling laris Tasawuf Modern.
Di buku karangan Buya Hamka itu, topik-topik penting ilmu tasawuf dikemas secara populer dan dikaitkan dengan kondisi kejiwaan masyarakat zaman kiwari yang labil, mudah cemas, kesepian, stress, dan sejenisnya.
Oleh beberapa cendikiawan termasuk Cak Nur, Azyumardi Azra, dan Dawam Rahardjo, kecenderungan sufisme Hamka ini sering disebut sebagai neo-sufisme (sufisme baru).
Kembali ke Aa. Di era keemasannya, di layar kaca wajah Aa selalu menyapa pemirsa nyaris tanpa jeda dan bersamaan dengan itu, Aa dan keluarga tak segan membuka diri pada awak media, untuk melakukan peliputan ihwal keseharian di luar urusan ceramah.
Salah satu tayangan ikonik dari beliau adalah saat Aa mengendarai motor Harley Davidson keliling komplek pesantren Daarut Tauhid yang dikelolanya.
Kekhasan ceramah Aa Gym adalah ini (pokok ketiga) "sentuhlah hadirin tepat di hatinya;" dalam artian fokuskan pada apa yang menjadi pusat kegelisahan paling personal dari jamaah.
Aa Gym berhasil memunculkan generasi penceramah yang selain memiliki materi ceramah bermutu memyentuh kalbu juga sekaligus sadar dengan kinerja stasiun televisi (proses produksi) termasuk Ustad Jefri, K.H Arifin Ilham, Opick, Ustad Maulana, Ustad Solmed, dan lain-lain.
Bersambung.
Komentar
Posting Komentar