Pendekatan akademik dalam ceramah tak pernah ketinggalan. Prof. Quraish Shihab dan Professor Nasaruddin Umar adalah beberapa di antaranya.
Dengan bertitik tolak dari disiplin Tafsir Al Qur'an, kedua professor dari UIN Syarif Hidayatullah ini masih terus memberi pencerahan ke masyarakat ihwal persoalan-persoalan kemasyarakatan hingga tauhid dengan berlandaskan tafsir atas nash-nash Al Qur'an.
Pendekatan tematik yang diketengahkan beliau-beliau, masih mendapat tempat istimewa di kalangan muslim kelas menengah perkotaan, yang haus akan informasi valid tentang dalil-dalil Al Qur'an.
Pendekatan akademik memprasyaratkan penguasaan berbagai disiplin ilmu lain dalam cara-cara ceramahnya. Maksudnya, meski bertolak dari ilmu tafsir, baik Prof. Quraish maupun Prof. Nasaruddin Umar jelas sekali menguasai berbagai disiplin ilmu lain misal humaniora, ekonomi, politik, sosial, dll meski secara umum.
Wawasan dan pemahaman lintas disiplin ilmu ini (pokok keempat) penting karena selain sebagai bahan perbandinhan dan ilustrasi, juga untuk menghindari penyampaian materi ceramah yang penuh dengan istilah-istilah teknis konseptual khas akademisi.
Tegas, lugas, dan cerdas. Itulah kesan pertama yang muncul saat menyimak ceramah-ceramah Ustad Abdul Shomad (UAS).
Artikulasi atau cara pengucapan kata-katanya meluncur lancar dengan intonasi dan aksentuasi yang terjaga. Di sela-sela ceramahnya sering muncul lelucon-lelucon segar dan mengejutkan.
Publik terhanyut dengan materi ceramah yang disampaikan meski itu tergolong tema yang sangat berat misal tentang perbedaan mazhab dalam Islam, sejarah Nabi, sejarah agama-agama, sejarah perpolitikan nasional, dan seterusnya.
Didukung dialek melayu yang kental, UAS selalu berhasil membuat jamaah penasaran hingga ingin terus menerus menanti dan mengikuti ceramah-ceramahnya.
UAS dapat dikatakan penceramah yang komplit, wawasan keilmuannya relatif luas, paham situasi kebatinan hadirin, penuh percaya diri, dan mengetahui seluk-beluk teknik ceramah yang pada hakikatnya adalah masalah kemampuan berbahasa (pokok penting kelima).
Bahasa berkaitan denga kata, kalimat, tanda baca, irama, metafora (majas) dan sejenisnya. Bahasa juga berkaitan dengan masalah bagaimana mengomunikasikan atau menyampaikan pesan kepada khalayak secara efektif dan efisien atawa tepat guna-termasuk melalui gesture dan bahasa tubuh yang paling spesifik misal tatapan mata.
Walhasil, meski terkesan spontan dan kadang ceplas-ceplos saya berkeyakinan ceramah-ceramah UAS bertolak dari sebuah konsep yang sangat matang. Ingat! beliau adalah juga seorang penulis buku produktif.
Tentu saja UAS bukan satu-satunya tipikal penceramah yang komplit. Di kalangan kyai NU dan di luar NU, banyak dijumpai penceramah hebat tapi memang jarang terexpose di media karena lebih memilih jalan senyap dan menghindari kontroversi;
seperti sebut saja Gus Mus, dengan kemampuan ceramahnya yang menghanyutkan karena beliau adalah juga penyair top, lalu Prof. Mahfud MD yang rileks dan lepas seperti Gus Dur, Kyai Said Aqil Siradj dan masih banyak lagi lainnya termasuk para habaib.
Dari model-model ceramah para jagoan podium yang tergelar di atas, dapat kiranya dipetik pelajaran (khususnya buat saya pribadi) ceramah selalu berkaitan dengan bahasa.
Maka, menyayangi dan memahami karakter huruf, kata, kalimat, dan cara-cara pengucapannya (makharijal huruf) berikut perkembangan-perkembangan dari bahasa menjadi sebuah tahapan penting bagi penceramah.
Pengetahuan dasar tentang psikologi atau ilmu jiwa akan sangat membantu untuk memahami gerak-gerik dan situasi kebatinan jamaah.
Selain penceramah, siapakah yang diam-diam paling paham teknik-teknik ini? Mereka adalah dalang, dramawan, dan tukang sulap (magician).
Terakhir tapi tak kalah penting ialah, perhatikan cara memegang microphone; jarak antara mulut dengan mic akan sangat berpengaruh pada kualitas suara yang ke luar.
Jika microphone nir-kabel alis wireless sempatkan untuk melakukan check sound layaknya penyanyi yang akan konser di hadapan jutaan penonton. Mintalah sound man (tukang sound system) untuk mengatur volume, bas, treble seumpama pengaturan suara dianggap kurang maksimal.
Sekian.
Khudori Husnan
Khudori Husnan
Komentar
Posting Komentar